ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN
Ungkapan “ilmu pengetahuan” lazim digunakan yang wacana sehari-hari. Dalam konteks ini Suriasumantri (2009) berpendapat bahwa ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode keilmuan (metode ilmiah), sehingga ilmu dapat disebut sebagai pengetahuan ilmiah. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa agar tidak terjadi kekacauan antara pengertian “ilmu (science)” dan pengetahuan (knowledge) maka lebih menguntungkan apabila kita menggunakan istilah “ilmu” daripada “ilmu pengetahuan”.
Dalam
konteks peristilahan ilmu pengetahuan, Soetriono dan Hanafie (2007) memandang
ada dua jenis pengetahuan, yakni “pengetahuan biasa” dan “pengetahuan ilmiah
(ilmu)”. Pengetahuan yang digunakan awam untuk kehidupan sehari-hari tanpa
mengetahui seluk-beluk yang sedalam-dalamnya dinamakan pengetahuan biasa. Jenis
pengetahuan lain, yakni pengetahuan yang merupakan hasil telaahan yang mendalam
oleh ilmuwan, yang disebut sebagai “ilmu pengetahuan”. Jadi, pada
dasarnya ilmu pengetahuan bermakna sama dengan ilmu. Penggunaan istilah ilmu
pengetahuan semata-mata untuk menegaskan sifat keilmiahan ilmu tersebut,
sekaligus membedakannya dengan ilmu-ilmu lainnya yang tidak memenuhi kriteria
keilmiahan pengetahuan-pengetahuan penyusunnya.
Pengertian
ilmu Menurut Para Pakar adalah sebagai berikut :
1. Van Poelje: ilmu adalah tiap kesatuan pengetahuan, di mana dari masing-masing bagian bergantung satu sama lain yang teratur secara pasti menurut asas-asas tertentu.
2. Muhammad Hatta: ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, juga menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunnya dari dalam.
Pengertian ilmu Pengetahuan Menurut Para Pakar, Sebagai berikut :
1. Soerjono Soekanto: Pengetahuan (knowledge) yang tersusun sitematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya.
2. Sutrisno Hadi: ilmu Pengetahuan ialah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.
Dari berbagai Pengertian Ilmu Pengetahuan di atas, terlihat bahwa ilmu pengetahuan itu konkrit, sehingga dapat diamati, dipelajari dan diajarkan serta teruji kebenarannya, teratur, bersifat khas atau khusus dalam arti mempunyai metolodologi, objek, sistematika dan teori tersendiri. Pengetahuan yang benar harus memenuhi kriteria kebenaran ilmiah. Suriasumantri (2010) memaparkan teori kebenaran ilmiah, yang melandaskan kebenaran pada tiga kriteria, yakni korespondensi, koherensi, dan pragmatisme. Menurut teori korespondensi (dipelopori Bertrand Russell) suatu pernyataan adalah benar jika berkorenspondensi (bersesuaian) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan itu (faktual). Pengetahuan yang benar ditunjang oleh fakta-fakta empiris. Menurut teori koherensi (dipelopori Plato dan Socrates), suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dipandang sebagai kebenaran. Menurut teori pragmatisme (dipelopori Wiliam James dan John Dewey), kebenaran suatu pernyataan ditinjau dari kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Suatu pernyataan dapat dipandang benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
1. Van Poelje: ilmu adalah tiap kesatuan pengetahuan, di mana dari masing-masing bagian bergantung satu sama lain yang teratur secara pasti menurut asas-asas tertentu.
2. Muhammad Hatta: ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, juga menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunnya dari dalam.
Pengertian ilmu Pengetahuan Menurut Para Pakar, Sebagai berikut :
1. Soerjono Soekanto: Pengetahuan (knowledge) yang tersusun sitematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya.
2. Sutrisno Hadi: ilmu Pengetahuan ialah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.
Dari berbagai Pengertian Ilmu Pengetahuan di atas, terlihat bahwa ilmu pengetahuan itu konkrit, sehingga dapat diamati, dipelajari dan diajarkan serta teruji kebenarannya, teratur, bersifat khas atau khusus dalam arti mempunyai metolodologi, objek, sistematika dan teori tersendiri. Pengetahuan yang benar harus memenuhi kriteria kebenaran ilmiah. Suriasumantri (2010) memaparkan teori kebenaran ilmiah, yang melandaskan kebenaran pada tiga kriteria, yakni korespondensi, koherensi, dan pragmatisme. Menurut teori korespondensi (dipelopori Bertrand Russell) suatu pernyataan adalah benar jika berkorenspondensi (bersesuaian) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan itu (faktual). Pengetahuan yang benar ditunjang oleh fakta-fakta empiris. Menurut teori koherensi (dipelopori Plato dan Socrates), suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dipandang sebagai kebenaran. Menurut teori pragmatisme (dipelopori Wiliam James dan John Dewey), kebenaran suatu pernyataan ditinjau dari kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Suatu pernyataan dapat dipandang benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Persamaan antara ilmu dan ilmu pengetahuan:
·
Ilmu dan Pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu
analisa terhadap suatu hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja penggunaannya
tergantung dari sifat dan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan keilmuan
tersebut.
·
Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan karena merupakan pengetahuan
tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial
(kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu
artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi
objek kajian dari ilmu terkait
Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan:
- Ilmu bersifat umum, sedangkan pengetahuan bersifat individual atau kelompok
- Guru dari suatu ilmu adalah ilmu itu sendiri,
orang yang berperan dalam penyampaian ilmu hanyalah pengajar/pengampu,
sedangkan guru dari pengetahuan adalah orang yang memiliki pengetahuan
itu.
- Ilmu telah diuji dan dikaji, sedangkan
pengetahuan belum.
- Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
Daftar Pustaka :Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar