Rabu, 28 Maret 2018


BAKAT DAN POTENSIKU

Jadi,saya akan share tentang bakat dan potensi di dalam diri saya. Blog kali ini juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah di kampus saya.
Nama saya adalah Prita Bhatari Eka Suci. Orang lain biasa manggil saya dengan “Prita” atau “Tata”tetapi banyak banget orang yang salah mengenai nama saya, yang benar itu nama saya ada kata “Bhatari”nya, tapi banyak banget yang udah tau nama saya yang benar tetapi masih tetap  menganggapnya nama saya itu “Bahari”. Dan kejadian ini bukan satu atau dua orang yang menganggap nama saya “Bahari” tetapi bisa dibilang lumayan banyak. Saya lahir di Jakarta, 14 Mei 1999. Hal yang paling saya sukai sejak kecil adalah menggambar,mewarnai,menyanyi,membaca dan segala hal yang berhubungan dengan bahasa inggris. Saat saya TK bisa dibilang saya badannya paling besar (paling tinggi dan juga gemuk banget),saat TK saya beda banget sama kebanyakan teman-teman seusia saya. Ya walaupun sejak TK saya gemuk banget,saat itu tidak  ada sama sekali di dalam diri saya perasaan minder. Dari TK,saya sudah aktif untuk selalu ikut lomba menggambar maupun mewarnai,ya walaupun belum menang pasti saya akan terus mencoba untuk ikut lomba berikutnya. Membaca itu adalah salah satu kegiatan favorit saya sejak TK. Kebetulan pada saat itu mama saya bekerja di toko buku ternama yang inisialnya dari G dan karena itu mama saya sering membelikan buku cerita,dan saya merasa sangat senang ketika dibelikan buku cerita. Pertama kali saya berkenalan dengan bahasa inggris itu pas TK dan disitu saya sangat senang dan sangat tertarik sama pelajarannya,mungkin karena cara mengajar guru saya pada saat itu sangat seru dan itu juga yang bikin saya interest sama bahasa inggris.

Ketika SD,saya  baru mulai belajar bahasa inggris lagi saat kelas 4SD. Saat SD pun saya mengikuti les Bahasa Inggris di sekitar lingkungan rumah yang disana ada sistem levelnya,jadi semakin tinggi level nya semakin susah materi nya (semakin tinggi level,maka kebanyakan materi yang dipelajari rata-rata untuk standar anak SMP-awal SMA). Dari awal masuk les disana,banyak juga teman sekolah yang ternyata les disana juga tetapi tidak bertahan lama,rata-rata pada tidak betah karena sistem disana memang harus benar-benar serius belajarnya. Pada saat saya SD ,waktu itu ada lomba bahasa inggris yang diselenggarakan oleh suatu lembaga les bahasa Inggris dan awalnya karena iseng jadi saya mencoba untuk ikutan,walaupun rada minder karena basic nya bukan anak yang les disana, pada saat itu saya berpikir bahwa sudah pasti kalah sama mereka yang memang dasarnya les di tempat tersebut. Jadi, lomba nya itu mengisi soal bahasa inggris dan dinilainya dari score yang kita dapatkan dan juga dari seberapa cepat kita saat mengisi soal tersebut. Menurut saya, soal-soalnya gampang,bukan sombong atau gimana, tetapi saya merasa soal yang ada di lomba itu memang sudah dipelajari di tempat les saya sebelumnya. Dan pas pengumuman itu sudah rada hopeless, soalnya dari list juara harapan pun nama saya tidak disebut jadi sudah pesimis bahwa tidak akan menang, tetapi saat disebutkan  juara pertamanya, saya  tidak menyangka kalau nama saya yang disebut. Saya sangat bersyukur dapat menang di lomba tersebut,bahkan dari juri nya pun bingung ternyata yang menang bukan dari siswa yang les di tempat tersebut. Hadiahnya juga lumayan banget,saya mendapatkan piala, sertifikat dan juga gratis les disana selama 3bulan,dan saya mempergunakan free les tersebut untuk  menambah referensi materi bahasa inggris saya. Oiya karena saya basicnya suka membaca buku,di jaman SD saya suka membaca buku serial KKPK,asli itu seru banget dan berawal dari senang membaca serial tersebut,saya mulai mencoba untuk menulis cerita,walaupun awalnya saya sempat meniru cerita orang,tetapi mama saya memberi tahu bahwa kalau membuat cerita harus murni dari kreativitas sendiri.

Ketika SMP,saya mulai mengembangkan minat saya dalam hal menyanyi. Dari awal SMP itu saya sudah mengikuti eskul seni musik dan saya fokus dalam hal menyanyi nya, disana saya diajarkan bagaimana teknik bernyanyi yang baik, melatih pernafasan dan masih banyak hal lainnya. Selain fokus dalam hal eskul,saya juga masih fokus dalam hal akademik. Alhamdulillah saya masih bisa mendapatkan peringkat dari SD sampai SMA. Ketika SMP, saya sangat menyukai pelajaran IPA dan saya juga pernah dipilih untuk mewakili sekolah untuk olimpiade IPA dan karena saya sangat menyukai IPA ,akhirnya saya juga mengikuti eskul KIR. Di eskul tersebut menggabungkan antara materi IPA yang sudah dipelajari dan menggabungkannya dengan eksperimen. Dan pada akhir kelas 3 SMP ada sebuah tes bahasa inggris yang bernama TOEIC dan anak-anak yang berkesempatan mengikuti tes tersebut adalah siswa yang nilai akademiknya dinilai lebih oleh guru di sekolah saya. Tes TOEIC mirip seperti tes TOEFL. Siswa yang terpilih dapat mengikuti tes tersebut dengan gratis,sedangkan yang tidak terpilih dan ingin mengikuti tes nya dikenakan biaya. Alhamdulillah, saya diberikan kesempatan untuk mengikuti tes tersebut secara gratis, walaupun harus menjawab soal-soal tes nya yang sangat sulit.

Ketika SMA,saya harus masuk ke jurusan IPS karena jurusan kuliah yang saya minati lebih pro ke ips, jadi saya harus masuk di IPS untuk lebih mendalami ilmu sosial. Ketika di SMA,saya mencoba hal-hal baru. Contohnya adalah dengan mengikuti eskul yang berbeda dari saat saya SMP,ya walaupun masih dalam lingkup seni tetapi yang saya pilih adalah seni tari dan yang saya pilih adalah modern dance. Saat itu  posisinya saya berhijab dan saya pun mengkonfirmasi terlebih dahulu ke senior saya perihal apakah yang berhijab boleh ikut bergabung atau tidak dan yang berhijab pun boleh bergabung karena dari segi pakaian pun dance sekolah saya bukan yang sexy. Disitu saya benar-benar keluar dari comfort zone banget dan saya belajar dance pure dari 0. Ketika saya mengikuti MD ,saya sering terkena tegur senior maupun teman seangkatan,mulai dari gerakan ada yang lupa, gerakan tidak sesuai tempo,gerakannya masih kaku, ekspresi wajahnya kurang menjiwai dan masih banyak kesalahan lainnya. Hal tersebut yang membuat saya semakin termotivasi untuk terus belajar dance lebih dalam. Saat saya mengikuti MD, saya merasa susah membagi waktu untuk hal akademiknya, nilai saya pada saat itu turun dan saya merasa kurang bisa fokus untuk mengejar materi dan juga pegeluarannya saat mengikuti eskul tersebut dapat dibilang lumayan banyak. Akhirnya saya berniat untuk fokus di MD selama 1tahun saja. saat SMA, saya kembali menambah ilmu di bidang bahasa inggris dengan mengikuti les di LIA dan saya mengambil kelas seminggu 1x dengan durasi dari jam 1 siang sampai jam 5 sore dan itu pun saya mengambil jadwal di hari sabtu agar dapat menambah kegiatan saya disaat weekend. Dari kelas 11 awal sampe pertengahan, saya benar-benar fokus dibagian akademik. Ketika akhir kelas 11, akhirnya saya memutuskan untuk mengembangkan lagi minat saya dalam hal menulis. Ya, saya mengikuti eskul yaitu majalah sekolah. Disitu saya sangat merasa enjoy dan merasa itu adalah passion saya. Dan bakat dalam menulis ini masih selalu saya kembangkan agar bisa menjadi lebih baik. 

Oiya buat kalian, jangan lupa untuk terus selalu melakukan hal-hal yang kalian sukai. Kalian harus mengembangkan hal-hal yang menurut kalian itu adalah passion kalian karena kalau misalnya passion tersebut tidak kalian asah, kemungkinan besar akan mulai menghilang passion tersebut seiring berjalannya waktu. Menurut saya sampai disini dulu untuk blog kali ini,semoga dapat memberikan hal-hal yang bermanfaat bagi yang membaca nya.

Sabtu, 24 Maret 2018

ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN


ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN

Ungkapan “ilmu pengetahuan” lazim digunakan yang wacana sehari-hari. Dalam konteks ini Suriasumantri (2009) berpendapat bahwa ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode keilmuan (metode ilmiah), sehingga ilmu dapat disebut sebagai pengetahuan ilmiah. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa agar tidak terjadi kekacauan antara pengertian “ilmu (science)” dan pengetahuan (knowledge) maka lebih menguntungkan apabila kita menggunakan istilah “ilmu” daripada “ilmu pengetahuan”.
Dalam konteks peristilahan ilmu pengetahuan, Soetriono dan Hanafie (2007) memandang ada dua jenis pengetahuan, yakni “pengetahuan biasa” dan “pengetahuan ilmiah (ilmu)”. Pengetahuan yang digunakan awam untuk kehidupan sehari-hari tanpa mengetahui seluk-beluk yang sedalam-dalamnya dinamakan pengetahuan biasa. Jenis pengetahuan lain, yakni pengetahuan yang merupakan hasil telaahan yang mendalam oleh ilmuwan, yang disebut sebagai “ilmu pengetahuan”.  Jadi, pada dasarnya ilmu pengetahuan bermakna sama dengan ilmu. Penggunaan istilah ilmu pengetahuan semata-mata untuk menegaskan sifat keilmiahan ilmu tersebut, sekaligus membedakannya dengan ilmu-ilmu lainnya yang tidak memenuhi kriteria keilmiahan pengetahuan-pengetahuan penyusunnya.
Pengertian ilmu Menurut Para Pakar adalah sebagai berikut :
              1.  Van Poelje: ilmu adalah tiap kesatuan pengetahuan, di mana dari masing-masing bagian bergantung satu sama lain yang teratur secara pasti menurut asas-asas tertentu.

              2. Muhammad Hatta: ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, juga menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunnya dari dalam.

            Pengertian ilmu Pengetahuan Menurut Para Pakar, Sebagai berikut :
               1. Soerjono Soekanto: Pengetahuan (knowledge) yang tersusun sitematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya.

               2. Sutrisno Hadi: ilmu Pengetahuan ialah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.

           Dari berbagai Pengertian Ilmu Pengetahuan di atas, terlihat bahwa ilmu pengetahuan itu konkrit, sehingga dapat diamati, dipelajari dan diajarkan serta teruji kebenarannya, teratur, bersifat khas atau khusus dalam arti mempunyai metolodologi, objek, sistematika dan teori tersendiri. Pengetahuan yang benar harus memenuhi kriteria kebenaran ilmiah. Suriasumantri (2010) memaparkan teori kebenaran ilmiah, yang melandaskan kebenaran pada tiga kriteria, yakni korespondensi, koherensi, dan pragmatisme. Menurut teori korespondensi (dipelopori Bertrand Russell) suatu pernyataan adalah benar jika berkorenspondensi (bersesuaian) dengan obyek yang dituju oleh  pernyataan itu (faktual). Pengetahuan yang benar ditunjang oleh fakta-fakta empiris. Menurut teori koherensi (dipelopori Plato dan Socrates), suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dipandang sebagai kebenaran. Menurut teori pragmatisme (dipelopori Wiliam James dan John Dewey), kebenaran suatu pernyataan ditinjau dari kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Suatu pernyataan dapat dipandang benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.

Persamaan antara ilmu dan ilmu pengetahuan:
·         Ilmu dan Pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu analisa terhadap suatu hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja penggunaannya tergantung dari sifat dan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan keilmuan tersebut.
·         Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan karena merupakan  pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait
Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan:
  • Ilmu bersifat umum, sedangkan pengetahuan bersifat individual atau kelompok
  • Guru dari suatu ilmu adalah ilmu itu sendiri, orang yang berperan dalam penyampaian ilmu hanyalah pengajar/pengampu, sedangkan guru dari pengetahuan adalah orang yang memiliki pengetahuan itu.
  • Ilmu telah diuji dan dikaji, sedangkan pengetahuan belum.
  • Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
Daftar Pustaka :Daftar pustaka :